Demikian perbandingan Doa Bapa Kami dalam Aramaik-Indonesia yang tercatat di Mat6:9-13 dalam Aramaik dan Yunani beserta cara baca dan terjemahannya masing-masing:

Doa Bapa Kami dalam Aramaik dan Yunani
Perhatikan kalimat bhs Aramaik (di sebelah kanan) dibaca dari kanan ke kiri seperti bahasa semitik lainnya. Sementara bahasa Yunani dari kiri ke kanan sama seperti bahasa kita.
Terjemahan keduanya mirip, yang berbeda adalah di akhir doa tersebut. Versi Yunani mencatat selamanya amin, sementara versi Aram dari kekal sampai kekal.
Aram: ܠܥܳܠܰܡ ܥܳܠܡܺܝܢ: Le’olam almin
Perhatikan kata ܥܳܠܡܺܝܢ (almin) di atas. Itu bukan amin! Terdapat huruf lamed atau L. Di naskah-naskah Yunani tercatat Ἀμήν⧽[3] (amen/amin). Perbedaan ini bisa terjadi akibat si penerjemahnya lupa atau tidak melihat dengan jelas ada huruf lamed, hanya alap–mim–nun, sehingga dibaca amin. Ini bisa dimungkinkan saat pertama kali membaca naskah aramaiknya, tintanya sudah hapir terhapus, atau memang tidak jelas.
[1] “Interlinear Matthew 6:9-13”, https://biblehub.com/ (diakses pada 20 Jan 2025 pada jam 15.17).
[2] Peshitta BFBS/UBS diambil dari Peshitta NT yang diterbitkan oleh British and Foreign Bible Society pada tahun 1905/1920. Ayat-ayat Khabouris Peshitta diambil dari Transkripsi Kodeks Khabouris oleh Stephen P. Silver.
[3] “Text Analysis Mat6:13”, https://biblehub.com/ (diakses pada 20 Jan 2025 pada jam 15.17).
Leave a Reply