Yeshua tidak beribadah! Ya, Beliau tidak pernah beribadah sama sekali. Mengapa demikian? Itu karena makna kata ibadah dalam KBBI[1] adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah Swt., yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hanya muslim yang beribadah, Yeshua bukanlah seorang muslim. Beliau tidak berbakti kepada Allah, tidak pernah. Sosok Allah ini tidak pernah ada di dalam dokumen-dokumen kekristenan.
Yeshua tidak beribadah, melainkan beribadat. Makna ibadat ini bersifat umum, bukan hanya untuk umat muslim, menurut KBBI[2] bermakna segala usaha lahir dan batin sesuai dengan perintah Tuhan untuk mendapatkan kebahagiaan dan keseimbangan hidup, baik untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat maupun terhadap alam semesta.
Apa contoh ibadat yang dilakukan Yeshua? Salah satunya adalah ritual pembaptisan.
ܗܳܝܕ݁ܶܝܢ ܐܶܬ݂ܳܐ ܝܶܫܽܘܥ ܡܶܢ ܓ݁ܠܺܝܠܳܐ ܠܝܽܘܪܕ݁ܢܳܢ ܠܘܳܬ݂ ܝܽܘܚܰܢܳܢ ܕ݁ܢܶܥܡܰܕ݂ ܡܶܢܶܗ ܀ (Mat3:13)
hāydēn ᵓeṯā yešūᶜ men gəlīlā ləyūrdənān ləwāṯ yūḥannān dəneᶜmaḏ mennēh.
Maka datanglah Yeshua dari Glila (Galilea) ke Yurdenan kepada Yuhannan untuk dibaptis olehnya.
ܗܽܘ ܕ݁ܶܝܢ ܝܽܘܚܰܢܳܢ ܟ݁ܳܠܶܐ ܗ݈ܘܳܐ ܠܶܗ ܘܳܐܡܰܪ ܐܶܢܳܐ ܣܢܺܝܩ ܐ݈ܢܳܐ ܕ݁ܡܶܢܳܟ݂ ܐܶܬ݂ܥܡܶܕ݂ ܘܰܐܢ݈ܬ݁ ܠܘܳܬ݂ܝ ܐܶܬ݂ܰܝܬ݁ ܀ (Mat3:14)
hū dēn yūḥannān kāle wā lēh wāmar ᵓennā sənīq nā dəmennāḵ ᵓeṯᶜəmeḏ watt ləwāṯ ᵓeṯayt.
Tetapi Yuhannan mencegah-Nya, katanya, “Akulah yang perlu Kaubaptis, mengapa Engkau mendatangiku?”
ܗܽܘ ܕ݁ܶܝܢ ܝܶܫܽܘܥ ܥܢܳܐ ܘܶܐܡܰܪ ܠܶܗ ܫܒ݂ܽܘܩ ܗܳܫܳܐ ܗܳܟ݂ܰܢܳܐ ܓ݁ܶܝܪ ܝܳܐܶܐ ܠܰܢ ܕ݁ܰܢܡܰܠܶܐ ܟ݁ܽܠܳܗ ܟ݁ܺܐܢܽܘܬ݂ܳܐ ܘܗܳܝܕ݁ܶܝܢ ܫܰܒ݂ܩܶܗ ܀ (Mat3:15)
hū dēn yešūᶜ ᶜənā wemmar lēh šəḇūq hāšā hāḵannā gēr yāe lan danmalle kullāh kīnūṯā wəhāydēn šaḇqēh.
Lalu Yeshua menjawab dan berkata kepadanya, “Biarlah hal ini terjadi, karena demikianlah sepatutnya seluruh kebenaran itu (kinutha)[3] digenapi.” Dan kemudian dia mengizinkan-Nya.
[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) VI Daring, https://kbbi.kemdikbud.go.id/, (diakses pada 13 April 2025, jam 11.45).
[2] Ibid.
[3] Dukhrana Bible Research (DBR), https://dukhrana.com/, (diakses pada 25 Feb 2025 pada jam 12.00), kata “kinuhta” bermakna “kebenaran/kesalehan/kejujuran/keadilan”.