Yeshua ternyata punya Tuhan. Ya benar! Yeshua ternyata punya Tuhan. Terlepas Dia itu Tuhan atau bukan, memang benar, ternyata Dia punya Tuhan. Umat Kristen perhaitkan baik-baik apa yang tertulis di dalam Kitab Peshitta berikut ini:
ܘܠܰܐܦ݁ܰܝ ܬ݁ܫܰܥ ܫܳܥܺܝܢ ܩܥܳܐ ܝܶܫܽܘܥ ܒ݁ܩܳܠܳܐ ܪܳܡܳܐ ܘܶܐܡܰܪ ܐܺܝܠ ܐܺܝܠ ܠܡܳܢܳܐ ܫܒ݂ܰܩܬ݁ܳܢܝ[1] ܀ (Mat27:46)
wəlappay təšaᶜ šāᶜīn qəᶜā yešūᶜ bəqālā rāmā wemmar ᵓīl ᵓīl ləmānā šəḇaqtān.
Sekitar jam ke-9 (pukul 15.00), Yeshua berseru keras, “Tuhan-Ku, Tuhan-Ku, untuk inilah Aku ada (Lemana sebaqtan)[2]!!”
ܠܳܐ ܬ݁ܶܦ݂ܠܚܽܘܢ ܡܶܐܟ݂ܽܘܠܬ݁ܳܐ ܕ݁ܳܐܒ݂ܕ݁ܳܐ ܐܶܠܳܐ ܡܶܐܟ݂ܽܘܠܬ݁ܳܐ ܕ݁ܰܡܩܰܘܝܳܐ ܠܚܰܝܶܐ ܕ݁ܰܠܥܳܠܰܡ ܐܰܝܕ݂ܳܐ ܕ݁ܰܒ݂ܪܶܗ (Yuh6:27)
ܕ݁ܐ݈ܢܳܫܳܐ ܢܶܬ݁ܶܠ ܠܟ݂ܽܘܢ ܠܗܳܢܳܐ ܓ݁ܶܝܪ ܐܰܒ݂ܳܐ ܚܬ݂ܰܡ ܐܰܠܳܗܳܐ ܀
lā tepləḥon meḵūltā dāḇdā ᵓellā meḵūltā damqawyā ləḥayye dalᶜālam ᵓayḏā daḇrēh dənāšā nettel ləḵon ləhānā gēr ᵓaḇā ḥəṯam ᵓălāhā.
Bekerjalah bukan untuk makanan yang bisa habis, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai hidup kekal, yang akan diberikan Sang Putra Manusia (Breh Denasha) kepada Kalian. Karena inilah yang sudah dimeteraikan oleh Tuhan (Alaha) Sang Bapa (Ava).”
ܐܳܡܰܪ ܠܗܽܘܢ ܝܶܫܽܘܥ ܐܶܠܽܘ ܐܰܠܳܗܳܐ ܗ݈ܘܳܐ ܐܰܒ݂ܽܘܟ݂ܽܘܢ ܡܰܚܒ݂ܺܝܢ ܗ݈ܘܰܝܬ݁ܽܘܢ ܠܺܝ ܐܶܢܳܐ ܓ݁ܶܝܪ ܡܶܢ (Yuh8:42)
ܐܰܠܳܗܳܐ ܢܶܦ݂ܩܶܬ݂ ܘܶܐܬ݂ܺܝܬ݂ ܘܠܳܐ ܗ݈ܘܳܐ ܡܶܢ ܨܒ݂ܽܘܬ݂ ܢܰܦ݂ܫܝ ܐܶܬ݂ܺܝܬ݂ ܐܶܠܳܐ ܗܽܘ ܫܰܕ݁ܪܰܢܝ ܀
ᵓāmar ləhon yešūᶜ ᵓelū ᵓălāhā wā ᵓaḇūḵon maḥḇīn wayton lī ᵓennā gēr men ᵓălāhā nepqeṯ weṯīṯ wəlā wā men ṣəḇūṯ napšəy ᵓeṯīṯ ᵓellā hū šaddəran.
Yeshua berkata kepada mereka, “Jika Tuhan itu (Alaha) adalah Bapa kalian, Kalian akan mengasihi-Ku, sebab Aku datang (men) dan keluar (nepqet) dari Tuhan (Alaha). Aku tidak datang atas keinginan sendiri, tetapi keinginan Dia yang mengutus Aku.
ܘܶܐܡܰܪ ܝܶܫܽܘܥ ܗܳܫܳܐ ܐܶܫܬ݁ܰܒ݁ܰܚ ܒ݁ܪܶܗ ܕ݁ܐ݈ܢܳܫܳܐ ܘܰܐܠܳܗܳܐ ܐܶܫܬ݁ܰܒ݁ܰܚ ܒ݁ܶܗ ܀ (Yuh13:31)
wemmar yešūᶜ hāšā ᵓeštabbaḥ bərēh dənāšā wălāhā ᵓeštabbaḥ bēh.
Maka kata Yeshua, “Sekarang Sang Putra Manusia dipermuliakan dan Tuhan (Alaha) dipermuliakan oleh-Nya.
ܘܶܐܢ ܐܰܠܳܗܳܐ ܐܶܫܬ݁ܰܒ݁ܰܚ ܒ݁ܶܗ ܘܳܐܦ݂ ܐܰܠܳܗܳܐ ܡܫܰܒ݁ܰܚ ܠܶܗ ܒ݁ܶܗ ܘܡܶܚܕ݂ܳܐ ܡܫܰܒ݁ܰܚ ܠܶܗ ܀ (Yuh13:32)
wen ᵓălāhā ᵓeštabbaḥ bēh wāp ᵓălāhā məšabbaḥ lēh bēh wəmeḥḏā məšabbaḥ lēh.
Saat Tuhan (Alaha) dipermuliakan oleh-Nya, Tuhan juga akan mempermuliakan-Nya oleh diri-Nya sendiri, dan Dia akan segera mempermuliakan-Nya.
ܠܳܐ ܢܶܬ݁ܕ݁ܰܘܰܕ݂ ܠܶܒ݁ܟ݂ܽܘܢ ܗܰܝܡܶܢܘ ܒ݁ܰܐܠܳܗܳܐ ܘܒ݂ܺܝ ܗܰܝܡܶܢܘ ܀ (Yuh14:1)
lā nettəddawaḏ lebbəḵon haymen bălāhā wəḇī haymen.
“Jangan biarkan hati kalian gelisah[3], percayalah kepada Tuhan (Alaha) dan percayalah juga kepada-Ku.
ܗܽܘ ܓ݁ܶܝܪ ܐܰܒ݂ܳܐ ܪܳܚܶܡ ܠܟ݂ܽܘܢ ܕ݁ܰܐܢ݈ܬ݁ܽܘܢ ܪܚܶܡܬ݁ܽܘܢܳܢܝ ܘܗܰܝܡܶܢܬ݁ܽܘܢ ܕ݁ܶܐܢܳܐ ܡܶܢ ܠܘܳܬ݂ ܐܰܠܳܗܳܐ (Yuh16:27)
ܢܶܦ݂ܩܶܬ݂ ܀
hū gēr ᵓaḇā rāḥem ləḵon datton rəḥemtūnān wəhaymenton dennā men ləwāṯ ᵓălāhā nepqeṯ.
Sebab Bapa (Ava) sendiri mengasihi (rahem) Kalian, karena Kalian telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku keluar (nepqet) dari Tuhan (Alaha).
ܐܳܡܰܪ ܠܳܗ ܝܶܫܽܘܥ ܠܳܐ ܬ݁ܶܬ݂ܩܰܪܒ݂ܺܝܢ ܠܺܝ ܠܳܐ ܓ݁ܶܝܪ ܥܕ݂ܰܟ݁ܺܝܠ ܣܶܠܩܶܬ݂ ܠܘܳܬ݂ ܐܳܒ݂ܝ ܙܶܠܝ ܕ݁ܶܝܢ ܠܘܳܬ݂ ܐܰܚܰܝ (Yuh20:17)
ܘܶܐܡܰܪܝ ܠܗܽܘܢ ܣܳܠܶܩ ܐ݈ܢܳܐ ܠܘܳܬ݂ ܐܳܒ݂ܝ ܘܰܐܒ݂ܽܘܟ݂ܽܘܢ ܘܰܐܠܳܗܝ ܘܰܐܠܳܗܟ݂ܽܘܢ ܀
ᵓāmar lāh yešūᶜ lā teṯqarḇīn lī lā gēr ᶜəḏakkīl selqeṯ ləwāṯ ᵓāḇ zel dēn ləwāṯ ᵓaḥay wemmar ləhon sāleq nā ləwāṯ ᵓāḇ waḇūḵon wălāh wălāhḵon.
Kata Yeshua kepadanya, “Jangan menyentuh-Ku, sebab Aku belum terangkat kepada Bapa-Ku, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakan kepada mereka, ‘Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapa kalian, Tuhan-Ku dan Tuhan kalian.’”
Di ayat-ayat di atas dicatat dengan jelas, bukan tersirat, melainkan tersurat bahwa ada sosok Yeshua dan ada juga sosok Tuhan. Kalau kita terjemahkan dengan baik, maka kita akan benar-benar tahu bahwa Yeshua ternyata punya Tuhan.
Masalahnya, siapa Tuhan tersebut? Dia bukanlah Allah, bukan Allah Bapa, bukan Tuhan Allah, atau Allah swt. Allah tidak pernah dicatat di dalam Peshitta atau kitab-kitab Kristen awal. Sosok Allah yang dianggap Tuhan adalah ajaran Kristen Arab yang tidak ada di dalam naskah-naskah awal.
[1] Peshitta BFBS/UBS diambil dari Peshitta NT yang diterbitkan oleh British and Foreign Bible Society pada tahun 1905/1920. Ayat-ayat Khabouris Peshitta diambil dari Transkripsi Kodeks Khabouris oleh Stephen P. Silver.
[2] George Lamsa, Idioms in the Bible Explained and a Key to the Original Gospels, (San Fransisco: HarperOne, 1973), hal 102. Yeshua tidak mengutip ayat di Mazmur. Ini adalah ungkapan dalam Aramaik yang berbeda dengan ayat Mazmur dalam Ibrani. Dalam Mazmur tersebut jika diterjemahkan ke Aramaik menjadi “nasathani” artinya “meninggalkan Aku”, tetapi yang Yeshua ucapkan dalam Aram adalah “sebaqtani” makanya “untuk Ini Aku ada” atau “ini takdir-Ku”.
[3] George Lamsa, Idioms in the Bible Explained and a Key to the Original Gospels, (San Fransisco: HarperOne, 1973), hal 60. Makna “jangan hatimu gelisah” adalah “jangan kuatir”.
Leave a Reply